
Melihat Keberhasilan Pembibitan di MHA Simardangiang
TAPANULI UTARA, GJI.or.id – Beberapa waktu lalu, Green Justice Indonesia (GJI) bersama Masyarakat Hukum Adat (MHA) Simardangiang melakukan pembibitan sejumlah tanaman bernilai ekonomis tinggi secara gotong royong. Hasilnya cukup menggembirakan.
Project Officer GJI, Chandra F.D. Silalahi mengatakan, tanaman itu yakni durian, kayu manis dan tentu saja kemenyan yang banyak tumbuh di sini. Dikatakannya, pertumbuhan bibit yang diupayakan ini secara umum tumbuh sesuai harapan.
Menurutnya hal itu menjadi simbol harapan masa depan hutan adat. “Bibit durian di pembibitan tumbuh dengan sangat baik. Dan sudah siap tanam. Tinggi rata rata durian sudah mencapai kira kira 50 hingga 100 cm. Bagus-bagus. Kayu manisnya juga makin bagus,” katanya.
Hanya saja, untuk bibit kemenyan, pertumbuhannya kurang maksimal. Menurutnya, hal itu bisa jadi karena bibitnya diambil langsung dari hutan yang cenderung lebih rentan. Sedangkan untuk bibit yang ditanam dari biji tumbuh lebih baik dan memiliki daya tahan tinggi.
“Cuma kemenyan memang banyak yang mati. Kayaknya yang bermatian ini rata rata yang diambil dari tombak/hutan. Kalau yang dari benih rata rata hidup, tumbuhnya juga bagus,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, pebibitan tanaman bernilai ekonomis tinggi itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah, di Desa Simardangiang, Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara.
Proyek ini menargetkan 50.000 benih semai pohon kemenyan serta 5.000 benih semai pohon buah. Diketahui, masyarakat Simardangiang telah lama mengandalkan getah pohon kemenyan sebagai salah satu sumber penghidupan utama.
Meski demikian, mereka menghadapi berbagai keterbatasan, termasuk kurangnya pengetahuan teknis dalam pengelolaan kemenyan dan akses pasar. Hal ini mengakibatkan potensi pohon kemenyan yang tumbuh secara alami di sekitar desa belum dimanfaatkan secara optimal.
GJI bersama masyarakat Simardangiang berupaya membangun fasilitas persemaian khusus untuk pohon kemenyan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman kemenyan serta membuka peluang baru dalam industri kemenyan.
Dengan adanya fasilitas persemaian ini, masyarakat tidak hanya berharap dapat meningkatkan hasil panen kemenyan tetapi juga memanfaatkan pohon buah sebagai diversifikasi sumber pendapatan. jumlah bibitnya, 50.000 kemenyan jenis Toba, Bulu, dan Durame.
“Kemudian 5.000 benih semai pohon buah durian diharapkan dapat memperkaya keanekaragaman hayati dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.
Leave a Comment
You must be logged in to post a comment.