GREEN JUSTICE INDONESIA GREEN JUSTICE INDONESIA
  • HOME
  • ABOUT US
  • PUBLICATION
    • NEWS & MEDIA
    • ARTICLE
    • LIBRARY
  • EVENTS & ACTIVITIES
  • CONTACT US
Manajer Landscape Batang Toru YOSL-OIC, Abdul Kadir Siregar mengatakan, ada tiga dusun di Desa Dolok Sanggul yang didampingi yakni Lobu Sihim, Dolok Saut, dan khususnya Parlabian.
  • July 8, 2025
  • gjimedan
  • 0 Comments
  • 132 Views
  • 0 Likes
  • NEWS & MEDIA

Mendorong Desa Ramah Orangutan, OIC Bangun Agroforestri dan Permakultur di Simangumban

TAPANULI UTARA, GJI.or.id – Sejak tahun 2023 Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) mendorong lahirnya desa ramah orangutan berbasis masyarakat di Desa Dolok Sanggul, Kecamatan Simangumban, Tapanuli Utara. 

Manajer Landscape Batang Toru YOSL-OIC, Abdul Kadir Siregar mengatakan, ada tiga dusun di Desa Dolok Sanggul yang didampingi yakni Lobu Sihim, Dolok Saut, dan khususnya Parlabian. 

Dikatakannya, pihaknya menginisiasi pembentukan kelompok mitigasi konflik berbasis masyarakat untuk menciptakan desa yang ramah terhadap orangutan, melalui pendekatan pertanian berkelanjutan. 

“Aktifitasnya antara lain ada kegiatan-kegiatan pendampingan pertanian seperti pertanian agroforestri, kemudian kita bangun demplot agroforestri juga di dusun ini. Saat ini dua zona permakultur sudah berjalan, melibatkan ibu-ibu,” katanya.

Parlabian merupakan dusun penyangga ekosistem Batang Toru yang menjadi habitat penting bagi orangutan tapanuli dan beberapa spesies primata lain. Masyarakat di kawasan ini pun sangat bergantung pada hutan sekitar.

Abdul menyebut, pola pertanian masyarakat setempat masih bersifat konvensional dan turun-temurun, termasuk praktik lahan berpindah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pelestarian hutan. 

“Dari hasil survei dan asesmen kita terhadap sosial masyarakat di sini, ternyata pola pertanian yang dilakukan masyarakat masih konvensional. Mereka masih mengadopsi kegiatan-kegiatan pertanian turun-temurun. Artinya ada konsep lahan berpindah juga yang dilakukan praktek pertanian oleh masyarakat di sini,” katanya.

Melalui program-program tersebut, OIC berupaya mengajak warga untuk mengembangkan potensi lahan yang ada secara berkelanjutan, sekaligus meningkatkan nilai ekonomi keluarga. 

“Artinya kita coba memberi pemahaman dan mencoba merubah pola pikir masyarakat untuk sebenarnya bisa memanfaatkan lahan yang ada menjadi potensi besar untuk nilai ekonomi mereka,”  ujarnya. 

Tags:
abdul Kadir Siregardesa Dolok Sangguldolok SanggulforestearthGjiGreen Justice Indonesiamasyarakat AdatPerubahan IklimsimangumbanTAPANULI UTARAyosl-oic
Prev PostUpaya Hentikan Penebangan Kayu, Beralih Usaha Madu dan Kopi
Next PostPotret Desa Ramah Orangutan di Dolok Saut, Dulu Menembak Kini Melestarikan
Related Posts
  • Green Justice Indonesia Dukung Perempuan Adat Simardangiang di Forum Internasional September 27, 2025
  • Dalam Konferensi Masyarakat Adat Asia ke-5, Devi menegaskan bahwa keanekaragaman hayati, pangan, sungai, hingga benih lokal bukan sekadar isu lingkungan—tetapi bagian dari hidup perempuan adat itu sendiri.
    Jejak Perjuangan Perempuan Adat Melawan Korporasi dan Solidaritas Internasional September 26, 2025

Leave a Comment Cancel Comment

You must be logged in to post a comment.

greenjusticenow@gmail.com Drop Us a Line
(061) 80471297 Call Us Now
Jl. Bunga Terompet V No.25, Padang Bulan Selayang II, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20132 Get Direction
copyright © www.gji.or.id 2022