
Gunung Lubuk Raya Diusulkan Sebagai Pusat Ekowisata Pendakian, Pendidikan dan Penelitian
TAPSEL, GJI.or.id – Gunung Lubuk Raya (1.862 Mdpl) yang terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki kekayaan alam yang sangat asri mulai dari air terjun, hutan belantara, hingga orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis).
Di sepanjang pendakian juga terlihat hamparan lumut dan rotan. Di puncak, kita akan disuguhi sensasi dekat dengan awan, pemandangan alam yang sangat indah membentang luas.
Lokasinya di Dusun Suka Mulia, Desa Marancar Godang, Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Permata Hijau Desa Marancar Godang, SHI Sumatera Utara, dan JAMM (Jaringan Advokasi Masyarakat Marjinal) bersama Green Justice Indonesia berupaya menjadikannya pusat ekowisata pendakian, pendidikan, dan penelitian.
Ide dan gagasan ini sudah lama dirancang masyarakat dan akan dikelola masyarakat dan anak-anak muda yang tergabung di LPHD Permata Hijau.
“Benar kita mau membuat pendakian, pendidilan, dan penelitian di Gunung Lubuk Raya, saat ini kita dibantu secara bersama-sama dengan GJI dan SHI Sumatera Utara serta JAMM,” ujarnya.
Dikatakannya, titik masuk pendakian dari Dusun Suka Mulia, Desa Marancar Godang. Dari titik ini, rutenya tidak terlalu curam dan bisa untuk wisata keluarga.
“Untuk camping ground nya nanti bisa dibuat lapangan yang sudah ada di Dusun Suka Mulia,” ungkap Sekretaris LPHD Permata Hijau, Anwar Harahap didampingi ranger pendakian, Roni Siregar.
Anwar mengatakan, jika hal tersebut terwujud diharapakan menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat khususnya anak muda. Hal tersebut juga sebagai upaya menjaga kelestariannya.
Ketua DPW Sarekat Hijau Indonesia, Hendra Hasibuan mengatakan pihaknya memfasilitasi masyarakat dan anak-anak muda merancang usulan pembuatan kawasan ekowisata.
Usulan tersebut nantinya disampaikan kepada instansi yang berwenang. Dia berharap mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, apalagi bupati dan wakil bupati baru saja dilantik.
“Semoga ini akan menjadi salah satu program Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan ke depan,” katanya, Hendra Hasibuan yang juga Koordinator Jaringan Advokasi Masyarakat Marjinal (JAMM).
Hendra menambahkan, untuk mempromosikan lokasi tersebut, di Dusun Suka Mulia, Desa Marancar Godang akan menggelar peringatan Hari Bumi pada 22 April 2025 bekerjasama dengan instansi terkait dan sejumlah komunitas mulai dari NGO, kader konservasi hingga kelompok pecinta alam se Sumatera Utara.
“Peringatan Hari Bumi Sedunia itu nanti untuk memperkenalkan Pusat Ekowisata Pendakian, Pendidikan, dan Penelitian di Kabupaten Tapanuli Selatan,” ujar Panut Hadisiswoyo, Direktur Green Justice Indonesia (GJI), didampingi manajer program, Sofyan Adly
Diketahui, Gunung Lubuk Raya merupakan gunung tertinggi di Kabupaten Tapanuli Selatan di dalam Kawasan Suaka Alam Lubuk Raya dengan luas 2.982,17 hektar meliputi Kecamatan Angkola Timur, Angkola Barat, Marancar, dan Batang Toru.
Suaka Alam Lubuk Raya merupakan habitat bagi Harimau Sumatera, Tapir, Orang Utan Tapanuli, dan owa/ungko. Cagar Alam Lubuk Raya memiliki potensi wisata alam, seperti Air Terjun Empat Tingkat, Air Terjun Aek Binanga, dan Air Terjun Lumpatan
Wakil Ketua LPHD Permata Hijau, Poniran berharap ada dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan juga Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) dan KPH 10 Padangsidimpuan.
“Kami berharap dapat terwujud agar masyarakat pun dapat sejahtera dengan adanya Pusat Ekowisata Pendakian, Pendidikan, dan Penelitian Gunung Lubuk Raya,” katanya.
Leave a Comment
You must be logged in to post a comment.