
Cerita Mereka yang Dikepung Banjir Rob Setiap Hari
MEDAN, GJI.or.id – Bagi warga Belawan, banjir rob seperti nafas. Tiba-tiba datang tanpa disadari telah merendam rumah, merusak perabotan, memperburuk kondisi lingkungan, membawa serta sampah ke mana-mana. Itu karena saking seringnya.
Adalah Siti (42), warga Bagan Deli, Belawan ketika diwawancarai mengaku tak pernah menyangka setelah menikah akan tinggal di Belawan. Padahal, sebelumnya dia ingin tinggal di tengah kota atau bahkan di dataran tinggi seperti Kabanjahe atau Sidikalang.
“Pengen coba aja tinggal di dataran tinggi. Soalnya saya kan dari daerah Pantai Cermin, pesisir juga. Rupanya dapat laki dari Belawan, kerja di kapal, ya udah lah, terbenam di sini. Sepuluh tahunan lah dah di sini,” katanya.
Siti lalu menjelaskan, hampir tiap hari rumahnya terendam. Setiap tahun ditinggikan dengan menambah papan dan balok, tapi air seolah selalu menyertai, naik setara ketinggian yang ditambah.
Tak sekali dua kali perabotan di rumah rusak. Alat elektronik rusak, kendaraan cepat keropos karena air laut mengandung garam.
“Nggak tahu gimana caranya. Keknya gak ada lah. Terima aja kek gini terus. Gak ada yang nengokin kami yang tinggal di Belawan ini,” keluhnya.
Dijelaskannya, meski banjir datang setiap hari, tidak selalu membuat mereka siap untuk menghadapinya. Banjir rob kerap datang lebih cepat dari perkiraan. Belum sempat memindahkan barang berharga, air sudah masuk duluan.
Lingkungan Memburuk
Saat terjadi banjir rob, kondisi di luar tak kalah memprihatinkan. Entah apa saja yang dibawa oleh banjir rob yang airnya sering kali keruh dan bau. Sampah dalam berbagai bentuk mengapung terbawa tak tentu arah.
“Kalau pun orang sini ada yang ketawa sambil berenang pake pelampung, videonya viral, itu karena gak tau lagi harus marah atau menikmati aja,” kata Siti.
Tokoh pemuda di Kelurahan Belawan Bahari, Rahmat (38) mengatakan, tak sedikit warga Belawan menderita penyakit kulit akibat seringnya terkena banjir rob. “Tak peduli umur. Laki perempuan, sama aja,” katanya.
Dia mengaku sudah berkali-kali menyampaikan ke pihak berwenang mulai dari kepala lingkungan, lurah atau pejabat yang datang saat-saat tertentu. Ada beberapa hal yang ditindaklanjuti.
“Ya paling sering pembersihan parit, perbaikan drainase, tanggul. Tapi makin bersih parit, makin bagus drainase, makin cepat juga banjir rob masuk ke darat,” katanya.
Menurutnya, pembangunan di Belawan tidak jelas. Buktinya masalah yang dihadapi masyarakat sejak puluhan tahun lalu masih tetap dirasakan hingga sekarang, bahkan lebih parah.
“Liat saja lah banjir rob yang terjadi makin sering,” katanya.
Dikatakannya, kondisi lingkungan yang buruk berpengaruh pada karakter warga Belawan. Suasana panas dirasakan masyarakat sepanjang waktu.
“Mungkin karena itu di sering ada tawuran antar kampung. Muak sama kondisi sehari-hari,” katanya.
Butuh Perhatian Serius
Belawan merupakan wilayah paling utara di Kota Medan. Wilayah strategis yang berbatasan dengan laut. Mayoritas profesi warganya nelayan, dan aktivitas pelabuhan. Pemukiman warga padat, drainase kurang memadai dan rentan terdampak perubahan iklim seperti naiknya air laut dan lainnya.
“Masalah di Belawan ini banyak kali. Orang-orang pintar di atas lah bantu masyarakat di sini. Jangan cuma ditengok kriminalitasnya aja. Pas kampanye, semua datang, habis pelantikan, lupa,” katanya.
Dalam keterangan tertulisnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, bakal diterjang banjir rob mulai 12-16 Februari 2025. Ketinggian air pasang mencapai 2,4 meter.
Hal itu diketahui dari surat peringatan dini yang diunggah BMKG Stasiun Meteorologi Medan Belawan di Instagram resminya. Akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya dapat mempengaruhi banjir pesisir.
“Masyarakat pesisir pantai dihimbau WASPADA adanya 12-16 Februari 2025 di wilayah sebagai berikut: Pesisir Belawan dan Sekitarnya,” katanya dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (11/2/2025).
Air pasang diprediksi mulai dengan ketinggian 2,3 meter hingga tertinggi mencapai 2,4 meter dengan ketinggian diukur dari titik surut terendah. Banjir rob tersebut diprediksi terjadi pada pukul 01.00-03.00 WIB dan 15.00-16.00 WIB.
Banjir rob ini diprediksi dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar Medan Belawan. Seperti transportasi hingga proses bongkar muat di pelabuhan.
Masyarakat Medan Belawan diimbau untuk waspada dan siaga terhadap dampak banjir rob. Masyarakat diimbau untuk memantau perkembangan cuaca dari BMKG.
Pesisir Belawan merupakan wilayah yang kerap diterjang banjir rob. Terakhir, BMKG mengeluarkan surat peringatan dini banjir rob pada tanggal 29 Januari-3 Februari 2025 dengan prediksi pasang tertinggi mencapai 2,5 meter.
Leave a Comment
You must be logged in to post a comment.