GREEN JUSTICE INDONESIA GREEN JUSTICE INDONESIA
  • HOME
  • ABOUT US
  • PUBLICATION
    • NEWS & MEDIA
    • ARTICLE
    • LIBRARY
  • EVENTS & ACTIVITIES
  • CONTACT US
  • November 6, 2024
  • gjimedan
  • 0 Comments
  • 1063 Views
  • 0 Likes
  • EVENTS & ACTIVITIES

Workshop Kewirausahaan dan Produksi Cocopeat di Kwala Serapuh 

LANGKAT, GJI.or.id – Masyarakat di Desa Kwala Serapuh, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat yang tergabung dalam Kelompok Tani Nipah mengelola Hutan Kemasyarakatan (HKm) seluas 242 hektare.

Skema HKm adalah program pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, sekaligus menjaga kelestarian ekosistem hutan.

Masyarakat atau kelompok masyarakat diberi hak mengelola hutan negara atau kawasan hutan agar mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi secara berkelanjutan tanpa mengabaikan prinsip-prinsip konservasi lingkungan.

Perahu nelayan melintas di perairan Dusun Lubuk Jaya, Desa Kwala Serapuh, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat.

Di lahan yang dikelola terdapat tanaman nipah yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian lokal namunbelum banyak dimanfaatkan karena dianggap cukup menguras tenaga dan beresiko.

Diketahui masyarakat sangat menyadari pentingnya menjaga ekosistem pesisir, sehingga perlindungan dan pencegahan kerusakan lingkungan menjadi prioritas utama.

Upaya ini tidak tanpa tantangan. Masyarakat Kwala Serapuh menghadapi ancaman, baik dari dalam maupun luar, terutama dari pihak-pihak yang berusaha mengalihkan fungsi kawasan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit.

Peserta berfoto di lokasi workshop kewirausahaan produksi cocopeat, Selasa (5/11/2024).

Di tengah tantangan tersebut, Green Justice Indonesia (GJI) mendampingi masyarakat dalam mengelola kawasan hutan pesisir secara berkelanjutan. GJI membantu dengan membangun pusat pembibitan mangrove untuk mendukung konservasi pesisir.

Sebagai solusinya, pada Selasa (5/11/2024) GJI memfasilitasi pelatihan produksi cocopeat sebagai alternatif yang lebih aman dan mudah dikelola. Melalui pelatihan ini, Kelompok Putri Mangrove, yang merupakan bagian dari Kelompok Tani Nipah, berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan.

Keunggulan dari pembuatan cocopeat adalah bahan baku yang melimpah. Kelapa tumbuh subur di kawasan Kwala Serapuh. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan pemanfaatan bahan baku kelapa yang melimpah bisa dioptimalkan. Kegiatan ini melibatkan 22 peserta yang merupakan ibu rumah tangga.

Seorang anggota Kelompok Putri Mangrove mempraktekkan pembuatan cocopeat.

Tags:
Climate ChangeCocopeatdarurat IklimGreen Justice IndonesiaKelapaKwala SerapuhlangkatMangrovePerubahan IklimPesisirSerabut KelapaTanjung Pura
Prev PostNelayan Tradisional di Bagan Percut, Bertarung dengan Cuaca, Bertahan untuk Keluarga
Next PostKelompok Perempuan di Kwala Serapuh Produksi Cocopeat Tingkatkan Ekonomi di Pesisir
Related Posts
  • Peringatan Hari Bumi; Menjaga Ekosistem Kunci Mengatasi Krisis Iklim April 24, 2025
  • Kisah Kelompok Perempuan Mengelola Kopi di Desa Hutatinggi March 25, 2025

Leave a Comment Cancel Comment

You must be logged in to post a comment.

greenjusticenow@gmail.com Drop Us a Line
(061) 80471297 Call Us Now
Jl. Bunga Terompet V No.25, Padang Bulan Selayang II, Kec. Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20132 Get Direction
copyright © www.gji.or.id 2022