Green Justice Menambah Lembaga Pembela Keadilan Lingkungan Di Indonesia
Kalangan aktivis lingkungan hidup yang berkecimpung dalam memperjuangkan keadilan lingkungan bertambah dengan hadirnya Green Justice.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) ini memilih berkonsentrasi dalam memperjuangkan berbagai persoalan yang menyangkut lingkungan hidup seperti kelestarian mangrove, ekosistem Danau Toba hingga berbagai isu kerusakan lingkungan lainnya.
“Green Justice hadir untuk memberikan keadilah bagi hutan, satwa dan masyarakat. Saya merasa sejauh ini kita belum belum mendapatkan keadilan lingkungan atau keadilan ekosistem. Masih banyak persoalan mulai dari Mangrove di pantai timur, ekosistem Danau Toba. Kita berusaha memberi warna baru bagi gerakan masyarakat sipil untuk memperjuangkan keadilan lingkungan,” kata Ketua Green Justice Indonesia, Panut Hadisiswoyo dalam silaturahmi dengan wartawan di Cafe Potret, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Selasa (25/5/2021).
Kegiatan ini dirangkai dengan pemutaran film dokumenter mengenai kondisi hutan Mangrove di Pesisir Timur Sumatera. Akademisi USU yang juga pakar Mangrove, Onrizal mengatakan Mangrove menjadi bagian penting bagi keberlangsungan hidup bagi masyarakat pesisir.
“Sebagian besar biota laut memiliki ketergantungan terhadap keberadaan mangrove. Tanpa mangrove maka biota laut akan mengalami kepunahan sekaligus mempengaruhi hasil tangkap para nelayan,” kata Onrizal.
Ironisnya kata Onrizal, dalam tiga dekade terakhir 60 persen Mangrove hilang di kawasan Pantai Timur Sumatera. Perambahan untuk kegiatan pembuatan arang hingga alih fungsi lahan menjadi perkebunan menjadi persoalan yang banyak terjadi.
Indonesia menurutnya menjadi negara dengan hutan Mangrove terluas di dunia, namun sejak 1980 hingga 2014 Indonesi juga menjadi penyumbang kerusakan mangrove terbesar di dunia.
“Ini sangat memprihatinkan. Dan ini membutuhkan koordinasi semua pihak untuk tetap mempertahankan Mangrove yang sekaligus merupakan bagian dari upaya mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut,” sebutnya.
Onrizal memastikan dengan hilangnya hutan Mangrove maka dipastikan akan membuat kehidupan para nelayan semakin sengsara.
“Ini akan membuat kemiskinan bagi mereka yang pada akhirnya akan membunuh mereka juga,” pungkasnya.
Leave a Comment